Rabu, 07 Januari 2009

Hidup kita adalah apa yang kita pikirkan

Pagi kemarin seperti biasanya, aku sekeluarga melakukan kegiatan rutin yaitu doa pagi. Doa dimulai jam 4 pagi, seiring dengan ayam berkokok dan kami mulai bangun. Ayah selalu yang pertama yang membangunkan anak2nya, sedangkan ibu sudah bangun dan memasak air panas. Terus terang bangun pagi adalah hal yang paling tidak aku sukai, karena jam segitu masih enak2nya untuk tidur.. Bagaimanapun juga aku harus belajar taat dan melatih rohku untuk menang. Kami selalu mengadakan doa diruang atas, dimana jendela terbuka dan angin dari pegunungan mulai berhembus (rumah kami dilereng gunung). Doa selalu dimulai dengan penyembahan, pujian ucapan syukur, membaca Alkitab dean berdoa syafaat. Kebiasaan ini benar2 membawa kami dekat dengan Tuhan, dan merasakan pagi yang penuh sukacita. Setiap kali kami menutup doa, kami selalu berdoa dan mengatakan "bahwa hari ini kami adalah seorang pemenang" yang ndak pernah kalah dengan segala masalah. Aku inget sama hamba Tuhan di gerejaku di Salatiga, dia mengatakan bahwa "apa yang kita pikirkan saat pertama kali membuka mata di pagi hari, itu yang akan terjadi selama hari itu". Kalo ketika bangun dan membuka mata kita memikirkan masalah, maka hidup kita selama sehari akan dipenuhi oleh masalah. Saat kita memikirkan Tuhan, maka sehari itu pula Tuhan akan ada di pihak kita. Dari sini kami mulai belajar untuk keluarga kami sepakat, bahwa setiap bangun pagi kami harus memikirkan Tuhan dan mencari Dia. Saat teduh dipagi hari sangatlah menentukan kehidupan kita selama sehari itu. Tuhan sendiri juga mengatakan "bahwa Tuhan akan mencurahkan berkat di pagi hari", bukan tengah malam, siang atau di malam hari.
So..mulailah membiasakan diri untuk bangun pagi, memikirkan Tuhan dan mencariNya, maka berkat Tuhan akan mengikuti kita.
GOD BLESS US..


Minggu, 04 Januari 2009

Mengatasi Masalah..

Suatu hari salah satu sahabat saya bercerita, "Rasanya aku udah bosen banget sama hidupku, pengen lari dari semua masalah. Rasanya udah ndak kuat lagi, udah ndak punya gairah hidup, pengen menghilang & cari sesuatu yang bisa kasih aku ketenangan". Yang buat aku kaget dia sempet bilang, "Enakan kamu, masalah kamu kan lebih kecil dari masalahku!"
Seringkali kita membanding-bandingkan masalah kita dengan orang lain. Masalah yang kita hadapi seolah-olah lebih besar dari masalah orang lain. Dengan kita ngomong "Masalahku lebih gedhe lho!", apakah orang lain akan bersimpati terhadap kita??

Besar kecilnya masalah yang kita hadapi sebenarnya tergantung dari respon kita. Respon bagaimana menerima masalah itu, mengartikan, dan bertindak. Kalau kita pernah berkata, "Waduh..tugas kuliah banyak, belum bayar kuliah & kos, bokap nyokap lagi ribut, diputusin pacar dan utang ke temen belum bisa bayar!", bagaimana dengan anak gelandangan yang dibawah jembatan, yang ndak punya duit, ortu udah ndak tau kemana, besok makan apa, dapet duit dari mana, malem ini tidur dimana, dan bahkan masa depan depannya ndak tau bagaimana?"..

Jadi.. Berbahagialah kita dengan masalah kita, karena sebenarnya masih ada yang lebih berat dari masalah yang kita hadapi. Respon yang bisa dilakukan dalam menghadapi masalah adalah:
1.Thanks God (bersyukur), masalah membawa kita untuk lebih mengerti rencana Tuhan.
2.Positive Thinking (berpikir positif), masalah yang kita hadapi pasti akan membawa kepada kebaikan.
3.Faith (keyakinan), percaya bahwa kita bisa menghadapinya.

"Tuhan gak pernah kasih masalah yang melampaui batas kekuatan kita
"

Sabtu, 03 Januari 2009

Dia tahu terlebih dahulu..


"Betapa ajaib dan dahsyatnya Tuhan kejadianku
Kau menenun diriku serupa gambaranMu..
Sungguh berharga dia mataMu Tuhan kehidupanku
Kau membawa hatiku mendekat erat dengan hatiMu.."

Itulah salah satu penggalan bait lagu yang dinyanyikan oleh Sidney Mohede. Gak sadar ya..dan kita harus bersyukur kalau kita diciptakan Tuhan berbeda dengan orang lain, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tuhan menciptakan kita berbeda dengan orang lain dan ndak ada yang menyamainya. Segala kejadian kita dahsyat dan ajaib. Bahkan sebelum kita ada dan menjadi janin, Tuhan sudah merencanakan hidup kita. Tuhan sudah menentukan siapa orang tua kita, suku, tempat tinggal, sekolah, pekerjaan, pasangan hidup dan kematian kita. Apapun yang akan kita lakukan Tuhan mengetahuinya terlebih dahulu (Maz 139:4). Bersyukurlah apa yang sudah menjadi bagian kita dan apa yang sudah diberikan oleh Tuhan. Semuanya Dia kerjakan sesuai dengan rencanaNya. Kita hidup didunia bukan sekedar lahir, tumbuh, dewasa, bekerja, menikah, punya anak, tua, dan mati. Tetapi Allah menciptakan manusia untuk kemuliaan dan kesenanganNya.

So.. Lakukan segala sesuatu dengan motivasi "bahwa semuanya untuk kemuiaanNya"

Keterbukaan adalah Awal dari Pemulihan


Malam Tahun Baru kemarin benar2 merupakan malam pemulihan buat keluargaku. Kami lebih memilih waktu untuk berdoa sendiri di rumah sekaligus menyongsong Tahun Baru. Biasanya kami berkumpul di gereja dan berdoa bersama-sama. Acara sangat sederhana, yaitu menyembah Tuhan, menaikkan pujian, berdoa dan firman. Acara ini tidak terencanakan dan tidak ada susunan acara, kami semua mengalir begitu saja. Kebetulan aku yang menyampaikan firman Tuhan. Ndak ada persiapan juga, bahkan baru diingetin untuk buka 1 Kor 10:13 dan Yak 5:16. 1 Kor 10:13 berisi tentang "pecobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa, yang tidak melampaui kekuatan kita". Ayat ini benar2 memberkati kami ketika tahun 2008 kemarin keluarga kami dalam masa pencobaan, dimana Ayah mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan kebutaan. Dari sini kami mulai percaya bahwa Tuhan mengijinkan semua ini terjadi, dan Dia punya rencana yang indah dalam keluarga kami. Tahun 2008 adalah perjuangan "iman" buat kami sekeluarga. Kami harus tetap mempercayai dan mengasihi Tuhan apapun yang sudah terjadi. Ayat ini menyebutkan juga bahwa Tuhan akan menyediakan jalan keluar.

Jalan keluar berarti ada "pintu" yang harus dibuka, dan ada "kunci" untuk membuka pintu itu. Yak 5:16 adalah "kunci" yang Tuhan mau untuk keluarga kami. Ayat ini menjelaskan "kalau kita saling mengaku dosa (keterbukaan) dan saling mendoakan, maka Allah akan menyembuhkan (pemulihan). Firman Tuhan di ayat ini membuat kami sadar, bahwa inilah saatnya dosa harus ditelanjangi, sehingga pemulihan itu benar2 terjadi! Kami satu2 secara bergantian bercerita, terbuka dan mengaku dosa selama tahun 2008. Roh Kudus membuat kami menangis dan saling mengampuni. Dari sini kami mulai sepakat untuk tahun 2009 kami benar2 harus "berubah"!!
Ada tiga hal yang kami sepakati untuk perubahan:
1. Mezbah Keluarga
2. Care
3. Membagi hidup buat orang lain
Kami mulai belajar dan setia untuk setiap pagi menyediakan waktu buat Tuhan. Dan kami datang dihadapan Tuhan bukan supaya Ayah sembuh, tetapi karena kami benar2 "mengasihi TUHAN". Lakukan bagian kita maka ALLAh akan melakukan bagianNya..

Tuhan Yesus Memberkati…